Daftar Isi Cerita-Cerita

Selasa, 14 Mei 2013

cERITA sEDIH kEMBALI


Bismillahir-Rahmaanir-Rahim...

"...Karena sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan..."(Q.S. Al Insyirah : 5-6)

Hmm...hm.. Darimana aku harus memulai menulisnya ya, kenangan yang indah, kenangan yang luar biasa, dan subhanallah.. Maha Besar Allah dengan segala takdirNya...


Dua puluh tiga bulan yang lalu, ketika ucapak akad nikah itu terlantun dari bibirnya.. ketika itu pula saya merasa bahwa status saya telah berubah, yaitu menjadi seorang istri dari suami yang sholeh..

Hari-hari kami penuhi dengan ucapan syukur pada Illahi Rabbi... Ya Allah terima kasih, engkau telah mengirimkan padaku seorang suami yang sabar, rendah hati, dan sangat menyayangiku..

Subhanallah, Allahu Akbar. Hari-hari kami lalui dengan penuh kebahagiaan dan penuh senyuman juga harapan. Kami susun lembaran rencana hidup kami yang akan kami lakukan..

Hm..hm..2 bulan setelah menikah, tepatnya Bulan Syawal tahun 2006, pagi itu terasa pusing sekali diriku, terasa berkunang-kunang. Ternyata, alhamdulillah Allah menitipkan janin kecil pada kami. Subhanallah, ada janin kecil dalam rahimku..

Allahu akbar, hari-hari kami lalui dengan semangat yang membara, karena sebentar lagi akan lahir putra kami.. hm.. hm.. rasanya tak sabar menunggunya.. Kami berdua tetap beraktivitas seperti biasa, kuliah S2 kami tetap kami lalui. Karena kami memang punya kewajiban untuk menyelesaikan S2 kami masing-masing...

Tak terasa, kehamilan 6 bulan tiba..hm.. Badanku sudah mulai gemuk, tetapi belum begitu gemuk kata teman2ku..

Tiba saatnya suami tercinta bertolah ke Netherland, untuk melanjutkan S2nya. Rasanya begitu berat, ditengah kehamilan yang menginjak usia 6 bulan, 3 bulan lagi saatnya untuk melahirkan.. tetapi bagaimanapun juga dalam pikiranku, aku hanya ingin melihat suami tercinta berhasil dalam hidup dan kuliahnya. Dengan penuh suka cita dan linangan air mata aku melepas kepergiannya di Bandara Adisucipto..

Ujian pernikahan kami tidak sampai disini, suamiku ternyata mendapatkan sedikit ujian tentang penerbangannya. Dia harus "delay" satu hari di Malaysia. Dengan anakku yang masih ada diperutku, aku mencoba mengurus tiket penerbangan suamiku.. Hm..ditengah kelelahan yang menderam ternyata ada kepuasan batin ketika dengan keikhlasan membantu sang suami tercinta. Semoga Allah meridhoi langkah ini, menjadikan pahala atasku untuk berkhidmat kepada suami tercinta..

Hari-hari di Netherland, terasa begitu lama. Komunikasi lewat handphone dan yahoo messenger merupakan cara kami untuk tetap berkomunikasi, walau memang pulsa membengkak, tetapi tidak jadi masalh bagi kami. Beliau selalu bilang "De, insya Allah ada gantinya sayangku..".

Linangan airmata kerinduan untuk bertemu dengan suami terus mendera, akan tetapi semangat untuk mendukungnya, untuk memberikan motivasi padanya mengalahkan segala kelelahan.

Bulan Juni tiba, ujian S2 ku segera digelar sambil menunggu kehadiran suami tercinta dari negeri orang. Hari-hari terus menunggu kepulangannya, hingga tanggal 26 Juni tiba. Saat itu aku selesai ujian semenster 2 S2 ku, pulang jam 5 sore. Bahagia sekali, insya Allah nanti malam berjumpa suami tercinta.

Alhamdulillah, "sayangku, insya Allah nanti malam ketemu Ayah.." jam 20.30 aku bertolak ke Bandara untuk menjemput suami tercinta. Alhamdulillah, airmata ini menetes ketika melihat beliau memelukku, mencium keningku tanda kerinduan yang terpendam. Subhanallah, rasanya bahagia sekali ketika berjumpa dengannya setelah terpisah 3 bulan lamanya.

Hm..hm..rasa lelah mendera kami berdua, malam itu seolah cerita tiada habisnya. Alhamdulillah, mas bisa menunggu putra kita lahir di dunia, insya Allah. bahagianya rasanya kembali bisa berkumpul dengan suami..

Keesokan paginya, suami mohon ijin untuk istirahat ditengah kelehannya dari Belanda. Tetapi, jam 08.30 pagi...aku bilang "mas, kayaknya kita harus ke rumah sakit.." Tiba2 air ketubanku pecah, dan panik...tetapi dengan ketenangan suamiku, akhirnya kami ke Rumah Sakit Ibu dan Anak untuk bersalin..

Puji syukur kehadirat Allah, alhamdulillah sudah bukaan 1. Tetapi ketuban itu terus dan terus keluar, hingga pukul 11.30 alhamdulillah sudah bukaan 8, kemudian jam 12.30 alhamdulillah bukaan 10. Persalinan dijelang, aku masuh ruang persalinan ditungguin oleh suami tercinta. beliau tak hentinya melafadzkan dzikir sambil memegang erat tanganku yang sedang berusaha untuk melahirkan. Sampai jam 15.30 anakku juga belum lahir.. Kami masih berusaha sekuat tenaga untuk proses persalinan normal.

Suamiku tak henti2nya meneteskan airmata ketika melihatku melalui proses persalinan. Dokterpun masuk mengontrol kami, kemudian hati kami berdua dikejutkan dengan kata2 "Denyut jantungnya melemah,.." tetapi kekuasaan Allah, 5 menit kemudian diperiksa alhamdulillah normal. Kemudian pukul 16.00 diputuskan untuk operasi caesar. Dan kamipun menyanggupinya.

Alhamdulillah jam 16.45 putra kami lahir, laki-laki dan kami beri nama Asfarizal Abdurrahim Fadiyya Alfauzan. Alhamdulillah, hidunya mancung seperti ayahnya, hampir semuanya mirip ayahnya. Suamiku menangis tak henti-henti.... bersyukur kepada Allah, setiap hari beliau melantunkan hafalan surat2 dalam AlQuran, juz 29 yang sering ia bacakan untukku dan putraku dengan hafalan beliau.

Kebahagiaan menyelimuti kami berdua, dan putra kami ajak untuk kuliah S2..

Alhamdulillah suami hampir selesai S2, dan Allah memberikan kemudahan baginya untuk S3. Akan tetapi sebelum bulan November beliau harus selesai S2nya. Ditengah kesibukan kami sebagai orang tua baru, kami harus bekerja sama untuk menyelesaikan S2 suamiku. Alhamdulillah sesuai dengan rencana.

Tiap malam aku menemaninya dan membantunya untuk menyelesaikan S2nya, dan kemudian ditambah lagi dia harus membawa jurnal yang akan dipresentasikan ke Thailand. Alhamdulillah jurnal diterima oleh pihak penyelenggara, dan beliau dijanjikan untuk S3 ke Jepang, Nagoya University apabila beliau bisa menyampaikan paper di seminar dengan baik.

Hari keberangkatan tiba, tanggal 2 November 2007. dengan sukacita beliau bertolak ke Thailand, dengan 'sangu" akan menjadi pembicara disana. sms demi sms kuterima dengan penuh kebahagiaan dan sukacita. Alhamdulillah, sang promotor menyetujui beliau untuk melanjutkan S3 ke Jepang. beliau sms, "Alhamdulillah istriku tercinta, mas bisa berangkat ke Jepang karena Pak Profesor menerima pemaparan mas dengan baik, insya Allah". Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan bagi kami berdua.

Berita gembira itu masih kusimpan dalam handphoneku, dan juga semangat yang dia berikan padaku: "Bunda, alhamdulillah kita punya kehidupan sendiri yang kita bisa bersama berjuang dan meraih impian. Semangat ya bunda, doa ayah selalu terucap untukmu". Subhanallah, beliau sangat menyayangiku, selalu mengobarkan semangat untukku.

Tanggal 4 November, sms demi sms masih kuterima hingga jam 12.45. Kubalas sms itu dan masuk hingga jam 14.00. kebahagiaan menyelimuti hidup kami, dan tak kami duga dan tak kami sangka, ternyata Allah punya rencana besar buat kami.

Jam 15.00 waktu Thailand, suamiku mengalami kecelakaan speedboad, dan Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, dia berpulang kepada Allah Sang Maha Pencipta. Kabar itu kuterima jam 21.30 malam, ketika berita itu disampaikan padaku, aku hanya bisa mengambil air wudhu kemudian menangis dihadapan Allah, sholat sunnah 2 rokaat untuk menguatkan hatiku, hingga yang keluar hanyalah "Innalillahi wa inna illaihi roji'un. Allahuma Ajirnii fii mushibati wakhlufli khoiru minha..." Ya Allah berilah aku pahala atas ujian ini, ringankanlah ujian ini, dan gantilah dengan yang lebih baik..."

Linangan airmata tak henti dari mataku, bibirku kelu untuk berucap apapun, aku tak kuasa menahan tangis ketika orang2 mulai berdatangan untuk mengucapkan bela sungkawa padaku. Hanya lantunan "Laa haula wa laa quwwata illa billah" yang mampu aku ucapkan untuk menguatkanku.

Hari senin, aku masih menantikan kepulangan jenazan suami tercinta. Kupenuhi dengan sholat, entah sholat sunah apapun aku usahakan lakukan agar aku tetap khusnudzon sama Allah, begitu berat rasanya hati ini untuk menerima takdir Allah. Putraku masih 4 bulan. Senin, pembicaraan panjang tentang pemulangan suamiku, dan aku menhandle sendiri. Semuanya bermusayawarah denganku tentang kepulangan jenazah suamiku.

Hari selasa tiba, jadwal kepulangan suamiku memang sesuai dengan jadwal kepulangan yang direncanakan. Hanya yang berbeda adalah wujudnya. Dia berpulang dalam keadaan membujur kaku tak berucap sedikitpun. Aku ingin menjemputnya dalam pelukanku, akan tetapi dia sudah dibungkus peti jenazah dengan rapi dan di atasnya adalah surat2 kematian untukku, bukan pesan indah darinya tetapi pesan dari KBRI di Thailand.

Selasa, 6 November 2007, kami keluarga besar beserta tim dari UGM menjempunya di bandara AdiSucipto. Aku tak mampu untuk meguasai diriku, airmata keluar tak terasa sebagai wujud cintaku padanya. Laa haula walla quwwata tak henti dari bibirku, sambil menggendong putraku aku menyapa suamiku.. "Assalamu'alaikum sayangku, cintaku...Selamat datang suamiku tercinta.." Aku hanya mencium peti jenazahnya, bukan dirinya. Allahu Akbar..

Sampai di rumah duka, peti jenazah dibuka, subhanallah, allahu akbar, suamiku tersenyum di peti jenazah itu. Berulang kali aku mengusap wajahnya, dan airmataku kutahan dengan sekuat tenagaku. Aku menemaninya di dekat peti jenazah suamiku..

Pemakamanpun tiba, aku menemaninya hingga beliau dimasukkan ke dalam liang lahat. Dan itu untuk terakhir kalinya aku memandang suamiku tercinta, tetesan airmata membaasahi pipiku.. Aku tak mampu untuk berucap apapun kecuali lantunan doa untuknya untuk suami tercinta...

Aku pulang dari makam dengan langakh gontai, tetapi aku ingat anakku...

Selamat Jalan suamiku tercinta, semoga Allah mengampunimu.. engkau pergi ke Thailand dalam rangka menuntut ilmu dan menyebarkan ilmu, dan juga memperjuangkan keluargamu dan masa depanmu, Banyak yang mengatakan engkau syahid suamiku, karena engkau meninggal tenggelam.

Suamiku tercinta, selamat Jalan...Semoga Allah mengampuni dosa2mu, melapangkan kuburmu,menerangi kuburmu, dan menjadikan kuburmu sebagai bagian dari taman surgaNya..

Aku sangat mencintaimu suamiku..
(Semoga Allah memberikan kekuatan kepada saya dan putra saya untuk melanjutkan perjuangan demi ridhoNya..)

Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya 

CERITA SEDIH

Cerita Sedih Banget Bikin Nangis – Kesedihan adalah salah satu hal yang paling sering kita rasakan disaat apa yang kita inginkan tak sesuai dengan hasil yang di dapatkan. Memang kesedihan itu bisa bermacam-macam sumbernya seperti dari dalam diri sendiri ataupun faktor lingkungan dan orang-orang terdekat kita. Jika kita memiliki sebuah kesedihan dalam hati, tentunya hal yang paling mudah untuk menghilangkannya adalah berbagi cerita kepada orang yang kita percaya atau istilah kerennya dinamakan Curhat. Dengan menceritakan keluh kesah kita terhadap apa yang kita rasakan, tentu rasa sedih itu bisa hilang dengan sendirinya tanpa perlu kita paksakan dengan sesuatu yang tidak kita suka.

Cerita Sedih
Cerita Sedih
Cerita Sedih yang akan kami berikan pada kesempatan kali ini merupakan salah satu cerita yang cukup dramatis dan memang bisa saja membuat kita mengucurkan air mata. Namun meskipun banyak sisi positif yang kita dapatkan dari Cerita Sedih ini, tentunya kita juga harus memahami bahwa ada saatnya memang kita mengalami kesedihan dan ada saatnya pula kita mengalami rasa senang. Dan langsung saja bagi yang ingin membaca ceritanya blog Firman Way telah sajikan ceritanya dibawah ini.

::::: PELUKAN TERAKHIR :::::

Kamis, 24 februari .. Adalah hari ulang tahunku yang ke 15, seperti tahun-tahun yg telah lewat, aku tidak mendapat kejutan apapun dari mama yg sibuk dengan pekerjaanya ataupun papa yg telah pergi meninggalkan aku dan mama bahkan tidak mau mengaggapku sbg anak karna keadaanku yang tak mampu berjalan bahkan bebicara, aku bagai patung pajangan dirumahku sendiri.

Lasri, iya itulah nama mbok sri wanita yg merawatku, pembantu yg sudah mengabdikan dirinya pada mama bertahun-tahun, dia datang membuatkan aku nasi kuning lalu memberiku hadiah "jam dinding" .. "artinya adalah waktu, lihat jam nya berputar, itu menandakan akan ada waktu dimana mama bisa memeluk dan menciummu" begitu kata mbok sri yg membelai rambut dikepalaku yg berada dipangkuanya.. Mama dimana dia, aku ingin dia ada disini aku ingin dia yg jadi mbok sri.. Mama, aku rindu mama.. Tidak kah mama mau memperhatikanku sedikit saja.. Ada suara seseorang masuk rumah, mama? Itukah mama? Tidak itu bude hanah ..
Bude hanah itu galak, dia suka marah2 .. Sudah tak heran, hari ini ia membawa berita dan aku langsung mendengar cacian dari budeku "kamu itu anak pembawa sial ! Bapakmu pergi meninggalkan mamamu karna kamu,dari dulu keluarga ga ada yg terima kamu, sedetikpun mamamu ga pernah mau menggendongmu, tahu? Sekarang karna sms dari pembantu sialan yg bilang kalau kamu ulang tahun hari ini membuat mamamu kecelakaan !" begitu cacianya ..

Itu membuatku tak henti menangis, mama ..
Dimana dia, dia kecelakaan, karna aku , aku berteriak pada bude untuk mengantarkan aku kemama namun yg keluar dari mulutku hanya suara aneh "Aaaagggghhhhhuuuuhhh" itu membuat budeku melotot dan meninggalkan aku yg masih bersama mbok sri meninggalkan sebuah kalimat "Sekarang juga,kamu dipecat !" aku mengguncang2 tubuh mbok sri .. Dia tak mau menegok dia hanya menunduk dan menangis lalu memeluku erat-erat .. Tidak, mbok tidak boleh pergi .. Aku ingin bicara begitu namun aku tak sanggup ..

New york, mama skrg berada dinew york .. Sedang apa, aku tak tahu ..
Mbok sri benar2 meninggalkan aku, aku dirumah bersama bude yg kerjanya selalu memarahiku, aku sering mengadu sakit kepala dan mimisan namun tak dihiraukanya .. Mataku sering kabur, tetap tak dihiraukan .. Hingga akhirnya aku masuk rumah sakit, berbulan-bulan aku dirumah sakit, kata dokter sakit ku leukimia .. Apa itu? Aku tak tahu .. Yg aku tahu kepalaku sakit ..
mama .. Dia tidak pernah terlihat .. Mbok sri juga tidak ada, yg ada hanya alat-alat diruanganku ini, sungguh bosan, aku ingin mama, aku ingin mbok sri ..
Pukul 22.00, mama datang .. Dia menghampiriku, aku ingin memeluknya tapi dia hanya berkata "makanya, kalau suruh makan jangan susah .. Bikin susah orang lain saja kamu" dan pergi lagi ..
Oh tidak, mama aku hanya ingin dipeluk, dibelai saja tak apa maa .. Kalau bisa cium aku, aku mohon maa ..

Istighfar, mbok sri selalu menyurhku mengucap istighfar bila merasa sakit .. Aku mengucap nya dalam hati ketika aku merasa sakit seperti saat ini, mama .. Sakit ma .. Kepalaku sakit, tubuhku sakit, namun hari sudah malam aku berteriak namun tak ada yg dengar .. Maa .. Bantu aku ma, mbok sri .. Mbok sri bantu aku ..
Aku tak sadar, aku tertidur dan ketika aku bangun aku sudah berada diruang yg lengkap dengan peralatan dokter, beberapa orang memakai seragam putih tak ada mama, tak ada mbok sri .. Hanya bayangan papa yg kulihat diwajah dokter yg membelai rambutku dan menyuntiku hingga aku tertidur ..

Kurnia, itu nama mamaku .. Mama yg tak juga datang ketika aku sudah terbangun, tak ada orang disekelilingku .. Namun aku mendengar banyak isak tangis dari luar ruanganku, mungkin itu orang-orang yg menunggu keluarga nya di RS ini, boneka barby ini pemberian mama 2 tahun lalu saat aku berulang tahun .. Aku menemukanya dimeja kamarku, tak ada nama pengirimnya tapi aku yakin itu dari mama,
cekreek.. Suara pintu terbuka !! Mama.. Itu mama , aku tersenyum menyambutnya namun dia terpaku didaun pintu dan memandangi aku yg tersenyum manja .. Oh tidak, air mata mama mengalir , mama kenapa ? Mama sedih melihatku? Aku menyusahkanmu ma? Tidak ..tidak aku janji ma, setelah sembuh aku tidak akan nakal dan menyusahkan mama lagi, mam berhentilah menangis maa .. Aku mohon,
mama menghampiriku, oh tuhan, mama memeluku .. Mama menciumku .. Ingin rasanya membalas pelukan mama namun tubuhku tak kuat .. Tubuhku melayang, aku tak ingin tertidur .. Jangan lepaskan pelukanmu
maa.. Jangan ..
Tubuhku terus melayang menggapai bintang, mama .. Aku melihatnya dibawah sana memeluku, menangis terus menangis .. Namun aku terus dituntun untuk kebintang .. Oh tidak mama tidak terlihat lagi ..mamaaa...
Aku bahagia, bahagia Disisi Allah sekarang ..
Semoga dengan adanya Cerita Sedih diatas kita bisa melihat bahwa tidak semua hal bisa kita wujudkan di dunia ini namun semangat untuk mewujudkannya harus tetap ada karena sesungguhnya tuhan ada bersama kita yang percaya kepadanya. Dan semoga saja cerita sedih tersebut memberikan banyak pelajaran positif untuk kita semua. Dan untuk cerita sedih berikutnya juga akan kami update terus setiap saatnya. Oleh karena itu kunjungi terus blog Firman Way ini, karena apapun informasi yang kita butuhkan akan di bahas secara mendalam di blog sederhana yang satu ini.

 

Total Tayangan

Cari Blog Ini

Flag Counter

Translate

Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut Cerita